INFEKSI SALURAN KEMIH (4A)
Definisi
Infeksi
saluran kemih adalah invasi mikroorganisme pada saluran kemih mulai dari uretra
sampai ginjal.
- Pielonefritis : infeksi pada parenkim ginjal
- Ureteritis : infeksi pada ureter
- Sistitis : infeksi pada vesika urinaria
- Uretritis : infeksi pada uretra
- Epididymitis : infeksi pada epididimis
- Prostatitis????
- Balanitis???
Fungsi (belum ada):
- Prostat:
- Vas Deferens:
- Epididymis:
- Testis:
Epitel (Patologi Klinik)
- Ginjal:
- Ureter: Epitel transitional
- Vesica Urinaria: Epitel transitional
- Urethra:
"Apakah ada flora normal dalam saluran kemih? ???????"
Klasifikasi
1.
ISK atas
-
Pielonefritis
-
Prostatitis
-
Abses intrarenal
-
Abses perinefrik
2.
ISK bawah
-
Sistitis
-
Uretritis
Istilah dalam ISK
1.
ISK uncomplicated/sederhana
· ISK tanpa disertai kelainan anatomi/struktur
saluran kemih.
2.
ISK complicated/rumit
· ISK disertai kelainan anatomi atau adanya
penyakit sistemik. Hal ini menyebabkan sulitnya pemberatasan patogen dengan antibiotik.
3.
First infection/infeksi
peratama kali/isolated infection
· ISK yang baru pertama kali diderita atau
sekurang-kurangnya telah bebas dari ISK selama 6 bulan.
4.
Unresolved
bacteriuria
· ISK yang tidak mempan dengan pemberian
antibiotic karena resistensi.
5.
Infeksi berulang
· Kembali timbulnya bakteriuria setelah
sebelumnya dapat diatasi dengan antibiotik.
· Penyebab :
1) Re-infeksi :
patogen berasal luar saluran kemih
2) Bakteriuria persisten : patogen berasal dari dalam
saluran kemih
Faktor Predisposisi
1.
Litiasis
2.
Obstruksi saluran
kemih
3.
Penyakit ginjal
polikistik
4.
Nekrosis papilar
5.
DM pasca
transplantasi ginjal
6.
Nefropati
analgesic
7.
Penyakit sickle cell
8.
Senggama
9.
Kehamilan dan
peserta KB tablet progesterone
10. Kateterisasi
Patogenesis
§ ISK terjadi saat mikroorganisme masuk ke dalam
saluran kemih dan berkembang biak di dalam media urin. Mikroorganisme masuk
dengan cara ascending, hematogen, limfogen, dan langsung dari organ sekitar
yang sebelumnya terinfeksi. Sebagian besar ISK terjadi melalui proses
ascending.
§ ISK terjadi karena gangguan keseimbangan antara mikoorganisme yang menyebabkan infeksi
(uropatogen) dan epitel saluran kemih. Gangguan ini disebabkan karena
pertahanan tubuh yang menurun dan virulensi agen meningkat.
§ Faktor Mikroorganisme
-
Bakteri memiliki
pili/fimbriae yang berfungsi untuk menempel pada reseptor di urotelium.
-
Ada 2 jenis pili
1) Pili 1 : banyak menimbulkan virulensi pada
sistitis
2) Pili P : menimbulkan infeksi berat pada
pielonefritis akut
-
Bakteri dapat
menghasilkan toksin (hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat
merubah suasana urin menjadi basa
§ Sistem Pertahanan Saluran Kemih
-
Urin bersifat
bakterisidal karena keasaman urin, osmolalitas, kandungan urea dan asam
organic, dan protein di dalam urin.
-
Protein
bakterisidal adalah uromukoid dan Tamm-horsfall (THP).
-
Protein uromukoid
mengikat fimbria bakteri tipe I dan S sehingga bakteri tidak dapat menempel
pada urotelium. Jumlah uromukoid akan menurun seiring bertambahnya usia,
sehingga mudah menyebabkan ISK.
-
Protein uromukoid
dapat berikatan dengan neutrophil sehingga meningkatkan daya fagositosis.
-
Mekanisme wash out urine merupakan sistem
pertahanan yang paling baik karena aliran urin mampu membersihkan kuman yang
ada di dalam urin. Beberapa keadaan yang menyebabkan gangguan mekanisme wash
out adalah :
1) Kurang adekuatnya jumlah urin
o
Jarang minum
sehingga jumlah urin tidak adekuat
2) Stagnasi
o
Miksi tidak
teratur/sering menahan kencing
o
Obstruksi saluran
kemih (contoh: BPH, BSK)
o
Kantong-kantong
dalam saluran kemih (diverticula)
o
Dilatasi atau
refluks sistem urinaria
Diagnosis
Tanda dan Gejala
1. Pielonefritis akut
· Demam tinggi (39o – 40oC)
· Takikardi
· Mual muntah
· Nyeri abdomen
· Diare
· Nyeri ketok ginjal (flank pain) dan kemerahan
di bagian kostovertebra
· Nyeri tekan suprapubik
· Miksi sering dan nyeri
· Kram punggung/sakit pinggang
2. Prostatitis
· Demam
· Nyeri saat ejakulasi & defekasi
· Nyeri pinggang
· Nyeri abdomen
· Nyeri perineum
· Disuria
· Miksi sedikit dan sering
· Weak stream
· Hematospermia
· Prostat membengkak dan lunak (pada pemeriksaan
rectal toucher)
3. Sistitis
· Demam subfebris
· Nyeri pubis
· Miksi sedikit dan terasa terbakar (burning)
· Miksi berwarna gelap/abu-abu dan berbau
· Kemerahan pada area suprapubik
4. Uretritis
· Nyeri saat berhubungan seksual
· Kencing nanah kuning kehijauan (biasanya pada
pria)
· Disuria dan gatal atau asimtomatis (biasanya
pada wanita)
5. Epididimitis
· Demam (jarang)
· Nyeri abdomen bawah
· Discharge pada penis
· Darah pada semen
· Nyeri pada testis
· Skrotum eritem dan hangat
Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
§ Leukosit > 5 / LPB atau > 10 leukosit
per mm3
§ Nitrit (+)
§ Peningkatan pH (> 8)
2. Pemeriksaan darah
§ Leukositosis
§ Peningkatan LED
§ Didapatkannya sel-sel muda pada apusan darah
tepi (menandakan inflamasi akut)
3. Pencitraan
A. Foto Polos Abdomen
o
Melihat adanya
batu radioopak pada saluran kemih atau melihat distribusi gas abnormal pada
pielonefritis akut
o
Melihat kekaburan
atau hilangnya bayangan garis psoas merupakan tanda abses perirenal atau abses
ginjal
B. USG
o
Melihat
hidronefrosis, pionefrosis, atau abses perirenal/ginjal
C. CT Scan
4. Lain-lain
§ PSA (prostate specific antigen)
§ Gram
Tatalaksana
Farmakologis
1. ISK atas
1st
line
1.
Cirpofloxacin 2 x
500 mg 7 hari
2.
Levofloxacin 1 x
750 mg 5 hari
2nd line
TMP/SMX
160/800 mg x 2 14 hari
2. ISK bawah
1st line
1.
TMP/SMX 160/800
mg x 2 14 hari
Lain-lain
1.
Doxyciclin 2 x
100 mg 7 hari
2.
Amoksisilin 3 x
500 mg 7 hari
3.
Metronidazol 2 x
500 mg 7 hari
4.
Eritromisn 4 x
500 mg 7 hari (bumil)
Non Farmakologi
1. Memperbanyak asupan cairan
2. Penggantian kateter teratur
3. Menjaga kebersihan uretra dan sekitarnya