"improve your skills"
SKDI (Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia)
Sistematika
Keseluruhan penyakit di dalam daftar dibawah ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai adalah sebagai berikut:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Berdasarkan penyakit
- Sistem saraf
- Psikiatri
- Sistem indra
- Sistem respirasi
- Sistem kardiovaskular
- Sistem gastrointestinal, hepatobilier, dan pankreas
- Sistem ginjal dan saluran kemih
- Sistem reproduksi
- Sistem endokrin, metabolik, dan nutrisi
- Sistem hematologi dan imunologi
- Sistem muskuloskeletal
- Sistem integumen
- Ilmu kedokteran forensik dan mediko legal
Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
| ||
No.
|
Daftar Penyakit
|
Tingkat Kemampuan
|
1
|
Infeksi saluran kemih
|
4A
|
2
|
Glomerulonefritis akut
|
3A
|
3
|
Glomerulonefritis kronik
|
3A
|
4
|
Gonore
|
4A
|
5
|
Karsinoma sel renal
|
2
|
6
|
Tumor Wilms
|
2
|
7
|
Acute kidney injury
|
2
|
8
|
Penyakit ginjal kronik
|
2
|
9
|
Sindrom nefrotik
|
2
|
10
|
Kolik renal
|
3A
|
11
|
Batu saluran kemih (vesika urinaria, ureter, uretra )
|
3A
|
12
|
Ginjal polikistik simtomatik
|
2
|
13
|
Ginjal tapal kuda
|
1
|
14
|
Pielonefritis tanpa komplikasi
|
4A
|
15
|
Nekrosis tubular akut
|
2
|
16
|
Hipospadia
|
2
|
17
|
Epispadia
|
2
|
18
|
Testis tidak turun/ kriptorkidismus
|
2
|
19
|
Rectratile testis
|
2
|
20
|
Varikokel
|
2
|
21
|
Hidrokel
|
2
|
22
|
Fimosis
|
4A
|
23
|
Parafimosis
|
4A
|
24
|
Spermatokel
|
2
|
25
|
Epididimitis
|
2
|
26
|
Prostatitis
|
3A
|
27
|
Torsio testis
|
3B
|
28
|
Ruptur uretra
|
3B
|
29
|
Ruptur kandung kencing
|
3B
|
30
|
Ruptur ginjal
|
3B
|
31
|
Karsinoma uroterial
|
2
|
32
|
Seminoma testis
|
1
|
33
|
Teratoma testis
|
1
|
34
|
Hiperplasia prostat jinak
|
2
|
35
|
Karsinoma prostat
|
2
|
36
|
Striktura uretra
|
2
|
37
|
Priapismus
|
3B
|
38
|
Chancroid
|
3A
|